|| nuli bakal lair | sawijining manungsa kang linuwih, kapilih | kang miwiti uripe nyarira batur najis | nanging ing titiwancine piyambake bakal madeg raja tinresnan | kang bakal kalebu ati marang kawulane nganti salawase...

|| dan kelak akan lahir | satu manusia yang dipilih | yang mengawali kehidupannya sebagai budak hina | namun kemudian menjadi raja | yang dikenang sepanjang waktu...

Rabu, 08 Juni 2011

Review Untung Surapati dari Senda Irawan di Komunitas Baca Buku

Untung Surapati, sebuah nama yang mungkin tidak banyak dikenal atau bahkan dilupakan oleh banyak orang. Sifat begalnya membuat ia tidak tercantum di buku sejarah kebanyakan dan karena inilah penulis kemudian membuat sebuah roman untuk Untung Surapati.
Dalam roman ini penulis membagi cerita dalam tiga fase kehidupan, yang pertama adalah fase Batavia dimana Untung kecil kemudian lahir dan hidup menjadi budak di salah satu petinggi VOC. Yang kedua adalah fase Kartasura, dimana Untung membangun kekuatan kembali dan membuat benteng di Babarong bersama dengan anak buah dan warga sekitar dan fase ketiga adalah fase pelarian terakhir yang diberi title oleh pengarang: Pasuruan.
Penulis memulai sebuah cerita dengan rekaman sejarah, bagian yang biasa dilakukan beberapa penulis yang terikat dengan cerita. Begitupun dengan roman ini, meski sedikit bertele-tele, namun ada ragam informasi berharga yang bisa mengantarkan kita ke tengah-tengah cerita.
Pada fase cerita awal, sedikit membosankan karena kehidupan Untung Surapati hanya seputar rumah, pasar dan kehidupannya sebagai budak. Meski begitu ada bagian-bagian yang menarik yang disajikan oleh penulis, terutama saat Untung dan Pande menjebak prampok.
Selain itu ada kisah tentang Untung yang berguru dengan Ki Tembang. Dari sini tergambar dengan cukup jelas, bagaimana asal muasal Untung menjadi seorang pendekar yang disegani oleh banyak kalangan di kemudian hari. Di fase ini terus terang saya agak merasa jenuh dengan cerita ini, saya pikir bagian cerita Untung tidak terlalu menarik unutk dibahas dengan detil oleh penulis, kalau memang jalan ceritanya hanya seputaran ini saja.
Tapi semua itu salah dan pikiran saya mulai berubah ketika Untung menjadi dewasa, ia kemudian harus menentukan pilihan hidupnya dan berani melawan rintangan pertama dalam hidupnya, menikahi Suzane, anak seorang petinggi Belanda yang juga majikannya. Dari sinilah pelarian pertama kemudian dimulai.
Untung yang sempat di penjara dan di siksa akhirnya lari menuju tanah mati, disinilah ia kemudian membangun kekuatan hingga akhirnya penyerangan pun dimulai.
Di bab tengah cerita Untung semakin pelik karena intrik politik dan cinta kemudian bercampur aduk di situ. Tidak hanya itu ia kemudian dihadapkan oleh pilihan sulit apakah ia tetap menjadi anak buah kompeni ataukah ia harus melawan mereka. Dan pilihan untuk melawan akhirnya menjadi harga mutlak bagi seorang Untung.
Pada bagian Kartasura, Untung kemudian mengalami petualangan yang hebat. Dari istana ke istana ia bertemu dengan para petinggi yang mendukungnya meski diam-diam. Gelar Surapati sendiri akhirnya didapatkan saat ia bertandang ke kraton Cirebon, hingga akhirnya nama Untung Surapati menjadi nama yang banyak diperbincangkan banyak kalangan. Dari sinilah Untung kemudian menjadi semakin dikenal hingga ke Kasusunan Kartasura.
Di sini ia kemudian membangun kekuatan dan membangun benteng di Babarong. Sayangnya semua itu tidak bertahan lama, karena ia diserang hebat oleh VOC karena pengkhianatan dari sahabatnya dan Untung akhirnya harus terusir dari Babarong. Ia kemudian lari menju Pasuruan dan membentuk kekuatan baru.
Di Pasuruan, Untung kemudian membangun kekuatan kembali dengan daerah kekuasaan yang sangat besar. Di sinilah Untung kemudian membangun pasukan dan semangat anti VOC. Sayangnya di tempat inilah Untung akhirnya harus mengakhiri keberuntungannya dan tewas saat penyerangan pasukan gabungan VOC dan Kartasura.

Kesimpulannya

Roman ini saya sangat rekomendasikan untuk dibaca karena keakuratan dari cerita ini cukup kuat. Penulis membawa kita untuk melihat sisi perjuangan Untung dan bagaimana kerasnya Untung menghadapi hidup.
Satu hal yang saya salut dari penulis, adalah kedetilannya menyelipkan tahun-tahun. Ini yang semakin menguatkan jalan cerita bahwa roman yang dibuatnya benar-benar hasil dari observasi matang menyelesaikan roman ini.
Cara penuturan dari Untung Surapati ini sangat enak dan mengalir, penulis menceritakannya dengan gaya bahasa santai dan saya yakin hampir semua kalangan bisa membaca Untung Surapati dengan jelas karena tidak ada gaya bahasa yang dominan di roman ini.
Kalau soal cover, sepertinya kita harus mengacu pada pernyataan Jangan Menilai Buku dari Covernya, karena kalau boleh jujur covernya kurang ok.
Anyway, you must read a book, coz the book it’s so high recomended for u.... :D

Senda
Ketua Komunitas Baca Buku


Tidak ada komentar:

Posting Komentar